Quantcast
Channel: LionJobs.com Indonesia » Hot Profiles
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2

Theresia Firta Hapsari

$
0
0

Theresia Firta Hapsari mengawali karir sebagai food stylist di tahun 2006. Saat itu, ia baru saja keluar dari rutinitasnya sebagai redaksi boga di sebuah majalah. “Seorang teman berhalangan dan meminta saya untuk menggantikannya me-stylingkan sebuah produk untuk klien, dan cocok hingga saat ini,” ungkapnya mengawali perbincangan dengan Tabloid Interview. Tawaran dari teman-teman PR juga menghampirinya, sejak itulah berbagai orderan untuk me-stylingkan produk datang silih berganti.

Niat untuk berbisnis makanan pun urung. Firta lebih memutuskan untuk menjadi seorang food stylist. “Saya melihat prospek food stylist ini lebih baik dibanding bisnis makanan,” ujar wanita lulusan Sosiologi ini. Menurutnya, food stylist diperlukan dalam industry kreatif, terutama kuliner atau makananan. Di Indonesia sendiri, sudah banyak resto dan produk kemasan yang memerlukan jasa food stylist sementara pemain di bidang ini masih sedikit. “Profesi ini masih belum berimbang dengan banyaknya permintaan klien,” aku wanita yang hobi memasak ini.

 

Never Give Up!

 

Oleh karenanya, seorang food stylist harus bisa memasak, punya pengetahuan di bidang kuliner, mengerti teknik memasak, punya cita rasa seni, dan bisa mengikuti atau mengerti konsep yang diinginkan klien. Sebab food stylist tidak bekerja sendiri, melainkan bagian dari team work. “Kita harus bisa berkoordinasi dengan fotografer, klien, dan juga masakan itu sendiri. Makanya tingkat stress food stylist itu cukup tinggi, apalagi jika terjadi hal-hal yang diluar dugaan,” kata Firta. Firta mencontohkan, ia pernah mengerjakan sebuah project untuk restoran di mana ia me-stylingkan sebuah makanan. “Makanannya sederhana, pancake. Hanya pada awal perjanjian, makanan itu disiapkan oleh si chef tapi ternyata chef tidak menyiapkan dan resep yang ia gunakan gagal. Al hasil, saya yang harus membuat makanan itu. Beruntungnya, saya pernah mencoba membuat pancake dan akhirnya saya menggunakan resep yang saya gunakan,” ceritanya. Sebab itu, seorang food stylist harus memiliki mental yang kuat dan pantang menyerah terhadap kesulitan-kesulitan yang ditemuinya. “Kita akan merasa puas ketika kesulitan itu berhasil dilewati,” tutupnya.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 2

Latest Images

Trending Articles





Latest Images